Tahukah Anda...!!! Bahwa

Memiliki waktu tidur yang cukup ternyata memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh, lebih dari yang kita bayangkan sebelumnya. Ibu Shinta tahu kalau ia merasa lelah. Tetapi ibu rumah tangga ini merasa sulit tidur karena masih banyak pekerjaan rumah tangga yang harus ia kerjakan. Ibu yang tinggal bersama dengan suami dan ketiga putera-puterinya ini, mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti menyapu, mengepel, memasak, mencuci, dan lainnya hanya seorang diri. Ia tidak mau memekerjakan pembantu.

“Kebahagiaan saya adalah mengurus keluarga saya dengan tangan saya sendiri,” ucapnya. Ia selalu bangun lebih awal dari anggota keluarga yang lain dan selalu tidur paling akhir. “Ibu selalu terlihat sibuk, entah darimana ia mendapat tenaganya,” ujar seorang anak laki-lakinya.
Pada suatu hari ketika ia terlalu lelah dan kurang tidur, Ibu Shinta melakukan pekerjaan mencuci pakaian, memasak, dan menyeterika pakaian dalam satu waktu. Ketika dia mencuci, dia mencium bau terbakar. Rupanya dia lupa mengawasi masakannya dan pakaian yang ia setrika. Akibatnya, makanan yang ia masak menjadi gosong dan pakaian yang ia seterika menjadi hangus terbakar. Itu adalah suatu keteledoran yang bisa saja membuat kebakaran.
“Ini sudah menjadi fakta yang berlaku secara umum bahwa apabila seseorang tidak memiliki waktu tidur yang cukup maka konsentrasinya dapat terganggu,” kata Dr Patrick Gerard Moral, seorang pimpinan dari Philippine Society of Sleep Medicine.
Sebenarnya, manfaat tidur bagi kesehatan tubuh sama pentingnya dengan berolah raga dan makan makanan yang bergizi. Berbagai penelitian menunjukkan kalau tidur yang terlalu sedikit dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung, stroke, kencing manis, obesitas dan depresi.
“Tidak memiliki waktu tidur yang cukup dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh,” ujar profesor Stanley Coren, pengarang dari Sleep Thieves. “Anda berolahraga dan makan makanan bergizi untuk menjaga agar kekebalan tubuh anda meningkat,” demikian penjelasan Coren, “Tetapi jika anda tidak tidur, semua usaha yang sudah anda kerjakan itu menjadi sia-sia. Ketika seseorang tidur maka saat itulah tubuhnya menghasilkan sel pembunuh kuman yang alami,” ujarnya.
Suatu studi di Cerrahpasa Medical School di Turki menemukan bahwa setelah 24 jam dari waktu tidur yang hilang, persentase menurunnya sel pembunuh kuman di dalam darah adalah sebanyak 37 persen. Meskipun aktivitas sel pembunuh kuman itu akan kembali normal ketika kita mulai mendapat tidur yang cukup, Coren memperingatkan bahwa masalah sebenarnya adalah kerusakan tubuh sudah terjadi sepanjang waktu itu sehingga sistem kekebalan tubuh tidak terlindungi dan rentan terkena infeksi.
Tidak hanya sistem kekebalan tubuh saja yang terganggu ketika tidak memiliki waktu tidur yang cukup. Suatu studi yang dilaksanakan oleh Columbia University menemukan bahwa tidur kurang dari lima jam akan menggandakan risiko seseorang terkena tekanan darah tinggi. “Orang-orang yang kekurangan tidur juga dapat dihubungkan dengan suatu status pra diabetes dan kegendutan,” ujar Dr Rafael Castillo, seorang konsultan kardiologi di Manila Doctors Hospital.
“Tidur yang cukup dapat menyeimbangkan aktivitas otak,” ujar Dr Gerard. Selama tidur, neurotransmiter otak diisi ulang. Berbagai bentuk dari stres, termasuk kurangnya waktu tidur, ujar Dr Gerard, mengakibatkan habisnya bahan kimia otak sehingga menyebabkan munculnya gangguan-gangguan secara emosional seperti depresi, kecemasan, kemarahan atau kesedihan.
Rata-rata, orang dewasa yang sehat memerlukan waktu tidur antara enam sampai delapan jam setiap harinya, menurut Dr Ravi Seshadri, seorang direktur klinis dari MD Specialist HealthCare di Paragon Medical Centre, Singapura. Namun jumlah tidur yang diperlukan oleh setiap orang bervariasi. “Ini bukanlah sesuatu yang bisa ditetapkan,” ujar Dr Gerard. Yang terpenting untuk diketahui adalah dengan memiliki waktu tidur yang cukup maka anda sudah melakukan hal paling sederhana yang dapat anda lakukan untuk menjadi sehat. DAP,MLP (Berita Indonesia 26)